Ad Code

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Taman Renungan Soekarno, lahirnya Pancasila di Ende


Taman Renungan Pancasila

Setibanya di Ende, oleh bapak Damri yang baik hati kami diturunkan di depan Taman Renungan Pancasila. Di sana ada patung Soekarno sedang merenung,  terinspirasi dari pohon sukun rindang bercabang lima, hinggga akhirnya muncullah ide pancasila dan akhirnya kita semua hapal luar kepala isi pancasila.

Di bawah pohon sukun di kota Ende, lahirlah ide Pancasila 

kalau malam ada lampu yang menerangi patung Bung Karno

" Kota Ende tahun 1930-an hanya memiliki penduduk tidak lebih dari 5,000 orang. Tidak ada bioskop, tidak ada perpustakaan umum, tidak ada pusat hiburan apapun dan terbanyak penduduk masih buta huruf. Bung Karno diisolasi Belanda di kota Ende, agar menjauhkan dia dari kegiatan politiknya dan dari rekan-rekan seperjuangannya di pulau Jawa. " dikutip dari Otobigrafi Soekarno

Taman Pancasila ini dulunya disebut Taman Rendo yang berarti taman lepas rindu. Dulu saat duduk di taman ini, Bung Karno selalu melihat ke arah pantai dan sambil menahan rindunya kepada kaum keluarga di tanah Jawa saat melihat pantai Teluk Ende. Bahkan beberapa orang berasumsi, saat berada di taman itu, Bung Karno rindu akan kemerdekaan Republik Indonesia, rindu untuk lepas dari belenggu penjajahan.

Taman ini sudah dipercantik berkat arsitek Andra Martin. Di samping pohon sukun ini ada bangku yang panjangnya sekitar 17 meter. Patung Soekarno yang terbuat dari bahan perunggu oleh Hanafi, tampak duduk di atas bangku itu. Tepat di bawahnya ada kolam air berukuran 8 × 45 meter. Ukuran ini tak sembarangan dibuat, disesuaikan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.




Taman ini luas sekali, dan sejuk, cocok buat jalan-jalan santai atau sekedar duduk santai menikmati taman hijau atau berfoto dengan latar Bung Karno sang proklamator.






suasananya sejuk sekali di taman ini

Kami kemudian berkeliling sekitar taman , ada tugu peringatan akan gempa bumi besar tahun 1992 di Flores dan titik nol kilometer .

view gunung dari jauh



Mengenang peristiwa Gempa Bumi tahun 1992

Titik Nol Kilometer Ende 

Di dekat Taman Renungan sebenernya kami mau singgah ke Museum Tenun Ikat ini, tapi sayangnya museumnya tutup dan kami melanjutkan perjalanan ke Rumah Pengasingan Soekarrno tak jauh dari taman.


museum tenun ikat

berkunjung ke rumah pengasingan bung Karno

Baca Cerita : Mengunjungi rumah pengasingan Soekarno di Ende

Berlibur ke Ende menambah banyak pengetahuan sejarah yang dulunya hanya ada di buku teks bacaan saja, sekarang melihat langsung. Melihat perjuangan bung Soekarno dan pahlawan-pahlawan yang sudah banyak berkorban jiwa dan raga, rasa-rasanya kita memang harus banyak bersyukur dan menjaga bangsa kita dari ideologi-ideologi aneh yang memprovaksi bangsa kita.

Lima butir sila dalam Pancasila harus bener-bener kita hayati yaaa temen-temen. Bangsa kita bangsa yang besar, perbedaan akan selalu ada, tapi bagaimana kita tetap bersatu itu yang terutama.


@daisyjuliaaa - history of Indonesia began from Ende

Post a Comment

0 Comments