Postingan ini bakalan ga banyak kata-kata untuk menceritakan tentang pantai Ora yang sudah terkenal ini. Karena tulisan-tulisanku sebelumnya hanya membahas tentang cara menuju Ora bla bla bla, cara travel solo bla bla bla, rasa-rasanya aku perlu perlu menuls tentang bagimana perasaanku bisa akhirnya sampai di pantai ini.
Klise banget jawabannya : Indah sekali dan damai.
Senaaaaaaaang bisa akhirnya bisa sampai juga ke Ora. Tuhan bener-bener ajaib sekali dengan caraNya mempertemukanku dengan banyak orang-orang baik untuk bertanya di Maluku.
Seriously, guys .. Maluku adalah destinasi wajib dikunjungi kalau ke Indonesia Timur.
Pagi itu sesudah melewatkan satu hari sebelumnya, perjalanan ke Sawai ini bener-bener jauhloh, pokoknya siapin fisik yang OK kalau ke sini.
Pagi jam 8 pagi, perahu sudah merapat dan kami langsung cuss menuju pantai Ora. Bused yaa itu air laut tembus pandang sampai 10 meterann sampai ke dasarnya plus matahari bersinar cerah, makin makin sorak kegirangan.
Kami melewati tebing Hutopia dulu, baru deh sampai ke pantai Ora. Oh ya, saking terkenalnya pantai Ora ini, akhirnya banyak bermunculan rumah-rumah laut lainnya yang bisa diinapi di sekitar Sawai.
Ada Onain Munina Resort ada Lisar Bahari, banyak dehhh
Ada satu hal yang paling aku khawatirkan di luar keindahan pantai Ora itu sendiri. Kebiasaan penduduk sekitar Sawai yang masih suka membuang sampah sembarangan langsung ke laut.
Semoga penduduk sekitar Sawai bisa hentikan kebiasaan buang sampah ke laut, karena itukan rumah mereka sendiri, kebayang ga sih, kamu makan dari laut, tapi kamu kotorin sendiri laut tempat mencari makanmu. Hufffttt!
Sedihhhhh kalau lihat langsung :(((((((
@daisyjuliaaa - being happy and sad at the same time in Ora beach
0 Comments