Taman Laut Olele, Surga tersembunyi di Gorontalo

Taman Laut Olele, Surga tersembunyi di Gorontalo

Tuesday, December 12, 2017   DIVING, DIVING DI GORONTALO, GORONTALO, OLELE GORONTALO, SALVADOR DALI SPONGE, TAMAN LAUT OLELE, TAMAN NASIONAL OLELE,

  one of the best underwater 

Perjalanan ke Taman Laut Olele ini, termasuk solo trip yang mudah dilakukan. Saya hanya perlu memacu motor bebek yang saya di jalanan yang sudah sangat bagus, mulus. Sepanjang jalan, kita akan melihat pemandangan alam yang sangat indah.

Oh yaa, hati-hati kelewatan yaaa, hahaha, jalan ke sini, ga sadar udah kelewatan, kebablasan 2 km. Hehehe bertanya sama penduduk sekitar.

Saat saya tiba, sudah jam 1 siang, sudah sepi dengan pengunjung. Di sini sudah ada disewakan alat snorkle dan masker, jadi jangan khawatir kalau tidak punya alat.

Oleh bapak yang menjaga taman laut, saya diberitahu ada spot goa jin, spot favorit para penyelam yang biasa datang ke Taman Olele.

Taman Laut Olele ini berada di Desa Olele, Bone Bolango, sekitar 20 km dari pusat kota Gorontalo. Dengan motor bebek, saya menjangkau tempat ini 50 menitan.

Pantai Olele yang berpasir putih sangat dekat dengan permukiman warga. Airnya masih memiliki visibility yang bagus, terumbu karangnya pun masih padat dan terjaga dengan baik. Oh yaa, di Taman Laut ini tidak boleh memancing, menembak ikan, menjala ikan. Penduduk sekitar taman Olele juga peduli untuk melestarikan keindahan Taman Laut Olele.

Pertama kali nyemplung, langsung disambut dengan coral warna warni dengan ikan yang sangat ramai.

Tempat ini sangat cocok untuk bersnorkeling, ditambah lagi perairan disini cukup tenang karena berada di sebuah teluk, yakni Teluk Tomini.

Di taman laut Olele ini ada sponge coral endemik yang tidak dapat ditemukan di perairan manapun. Keberadaannya dicari-cari para penyelam mancanegara. Keunikannya terdapat pada motif koral yang menyerupai lukisan salah satu seniman dari Spanyol yang bernama Salvador Dali. Lukisan tersebut bernama L'enigma del Desiderio. Oleh karena itu sponge coral ini (Petrosia Lignosa) dikenal dengan sebutan Salvador Dali.

Lukisan Salvador Dali   sumber foto : google 

Salvador Dali Sponge adalah salah satu sponge coral unik yang merupakan daya tarik penyelam yang datang ke Gorontalo, terutama di Taman Laut Olele. Gorontalo yang terkenal sebagai tempat gugusan coral paling padat dan paling sehat, serta bagian dari Coral Triangle inilah alasan utamanya kenapa Salvador Dali Sponge hanya tumbuh di daerah Gorontalo. Dinamakannya Salvador Dali Sponge, karena keunikan tekstur dari permukaan Sponge ini mirip dengan pola lukisan karya seniman besar Spanyol Salvador Dali. Salvador Dali Sponge berukuran rata- rata 1 - 2 meter dengan kedalaman 18-40 meter.

Coral yang mirip lukisan Salvador Dali, hanya da di Gorontalo  sumber foto : www.sportourism.id

Jika merasa kurang puas dengan bersnorkeling, menyelam adalah pilihan tepat saat  bekunjung ke taman laut ini. Ada banyak spot penyelaman dengan unik-unik. Spot  Jinn Cave, Traffic Circle, Honeycomb, dan Muck Dive, yang menjadi favorit para diver  adalah Jinn Cave seperti yang diinfokan bapak penjaga taman laut Olele ini.

Selain itu, bagi para penyelam yang menyukai binatang kecil dan fotografi makro, di taman laut inipun banyak dijumpai berbagai jenis nudibranch dan shrimp yang menggemaskan seperti anemone shrimp, saron shrimp, dan orangutan shrimp.

Gorontalo juga menjadi pintu gerbang untuk mencapai wisata lainnya di Sulawesi bagian utara. Salah satu contohnya, mengunjungi Taman Nasional Kepulauan Togean yang sebenarnya masuk ke dalam wilayah Sulawesi Tengah. Togean bisa dicapai dengan speed boat sekitar 5 jam dari Gorontalo.

Taman Laut Olele seperti sebuah surga tersembunyi semoga selalu terjaga keindahannyaaa. Amin

Lets go somewhere, Tanned will fade away, but memories last forever 

@daisyjuliaaa - best sea experience in Olele!

Continue Reading

First Timer in Labuan Bajo, WHAT TO DO?

First Timer in Labuan Bajo, WHAT TO DO?

Monday, December 11, 2017   BUKIT SYLVIA KOMODO, FLORES, GOA BATU CERMIN, KAMPUNG KOMODO, KAMPUNG UJUNG LABUAN BAJO, LABUAN BAJO, NUSA TENGGARA TIMUR, SAILING KOMODO,

Pertama kali ke Labuhan Bajo, ibu kota Manggarai Barat, NTT ini, saya pernah searching sana-sini, daripada cuman tidur saja di penginapan, lebih baik keluar dan ngobrol dengan penduduk lokal, karena sailing Komodo saya masih besok hari.

There is a will, there is a way right ?!

Solo trip ini bener-bener harus banyak bertanya. Malu bertanya jalan-jalan muter-muter hehehehhe.

Buat kamu first timer ke Labuan Bajo, bisa masukin tempat-tempat ini di Itinerary kamu gaess.

view dari penginapan 

KELILING KOTA LABUAN BAJO 

Kalau beramai-ramai bisa sewa mobil, atau bisa juga sewa motor. Banyak yang menyewakan di kota Labuan Bajo, untuk motor perhari Rp70,000 di luar bensin dan mobil Rp300,000 seharian. 

view kota Labuan Bajo

rent a scooter and ready to exploree :)))

BUKIT CINTA

Perjalanan ke Bukit Cinta ini kita harus mendaki untuk mendapat view kota Labuan Bajo, pakailah sunblock buat yang takut gosong, karena memang terik sekali untuk mendapatan view ini.

view dari Bukit Cinta

Biru Laut Flores siang hari 

GOA BATU CERMIN 

Goa ini jaraknya hanya 4 km dari kota Labuan BAjo, kamu bisa mengikuti GPS untuk sampai ke tempat ini, atau tentu saja, bertanya ke penduduk sekitar.

Tiket masuk Rp10,000 dan menyewa pemandu Rp20,000. Diberikan senter, dan topi safety.

Puluhan tahun yang lalu, goa ini ditemukan oleh seorang peneliti dan arkeolog, Verhoven yang menyimpulkan bahwa Pulau Flores dulunya berada di dasar laut. Untuk mengetahui apa yang disimpulkan Verhoven, kita akan dipandu masuk goa sepanjang sekitar 200 meter. Memasuki goa, yang diapit oleh tebing yang menjulang tinggi dan minim sinar matahari. Semakin dalam masuk goa, udara semakin sejuk dan sedikit sedikit cahaya yang dihasilkan.

Goa ini dulunya berada di bawah laut berdasarkan temuan koral dan fosil satwa yang menempel di dinding goa. Yang paling terlihat adalah sebuah fosil kura-kura di dinding goa.

Dinamai Goa Batu Cermin karena di dalam goa ada lobang di atas yang mana siang hari sinar matahari masuk dalam goa melalui celah yang sempit itu. Saat hujan, udara hujan akan masuk goa dan menimbulkan genangan.

Nah, genangan udara yang terkena sinar matahari akan membuat Anda bisa melihat wajah sendiri di udara hujan yang memenuhi goa. Itulah yang menyebabkan mengapa tempat ini dinamakan Goa Batu Cemin.

fosil Kura-kura di  dinding goa

Obyek wisata goa ini memang menarik untuk dikunjungi wisatawan di Labuan Bajo. Hanya saja Goa Batu Cermin ini tidak terurus sama sekali. Ini bisa terlihat dari tanaman di kiri kanan saat sedang berjalan dari tempat parkir ke lokasi goa yang tidak terpelihara alias dibiarkan tumbuh asal.

Belum lagi ada bangunan sebelum masuk goa yang sudah tidak terawat lagi. Ini tempat penjualan karcis sekaligus ruang informasi. Di sebelahnya ada bangunan untuk menikmati pemandangan di sekitar goa, kondisinya pun sama, rusak berat.

Cuman kritik aja sih ini, semoga nextnya bisa jauh lebih diperhatikan lagi.

SUNSET DI BUKIT SYLVIA

Tidak seperti seperti harapan saya bisa turun ke bawah, mendekat ke pantai Waecicu, ternyata tidak diberi masuk karena yang bisa masuk mengakses pantai adalah mereka yang menginap di area hotel saja, karena masalah pengelolaan sampah. Okay deh, at least matahari terbenam untuk semua orang.

KULINERAN

Makan seafood di Pelabuhan Ujung, food court dengan banyak sekali pilihan makanan laut segar, seporsi ikan bakar + nasi sekitar 30ribuan. Pokoknya maknyusss deh. Saya pilih makan malam di sini bareng teman baru bertemu di kota ini.

Oh ya, kalau kamu penggemar kopi, juga bisa beli kopi khas Flores, kopi Robusta, banyak dijual di sekitaran toko di dekat food court.

By the way kota kecil ini dipenuhi dengan bule-bule dari berbagai mancanegara, udah kaya Bali. Semuanya datang untuk mencari 'experience' . Diving, snorkling, and get new experinces !

Kita orang Indonesia juga jangan mau kalah yaa, explore dalam negeri, put Labuan Bajo on your bucket list! 

Kayanya ituuuu aja yang bisaa ku share untuk one day trip di Labuan Bajo. Besokkkkk udah mau sailing komodo, OMG, i am beyond happy!

Have a good day & Happy travelling!


@daisyjuliaaa -

Continue Reading

Mengunjungi rumah Soekarno di Ende

Mengunjungi rumah Soekarno di Ende

Saturday, December 09, 2017   ENDE, FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR, OVERLAND FLORES, PANCASILA, RUMAH BUNG KARNO, RUMAH PENGASINGAN ENDE, WISATA SEJARAH,

Rumah Pengasingan Bung Karno

Lalu setelah dari taman renungan Pancasila, kami hanya perlu berjalan sekitar 300meter untuk tiba di rumah pengasingan bung Karno. Rumah Pengasingan Soekarno yang adalah tujuan wajib jika berkunjung ke Ende.

tampak depan

taman penuh bunga-bunga

Dari depan, rumah ini sangat sederhana, dengan kanopi garis-garis berwarna putih dan hijau. Rumput di halaman hijau, potong rapi, tambah kesan sejuk dan asri dengan banyak bunga-bunga di taman.

Bung Karno tinggal di rumah ini selama empat tahun (1934-1938) ditemani oleh Istrinya, Inggit Garnasih, anak angkatnya, Ratna Djuami dan Ibu Mertuanya, Amsi. Rumah berukuran 19 x 8 meter di Jalan Perwira yang dulunya merupakan milik Haji Abdullah Amburawu.

Rumah ini menjadi  saksi bisu perjuangan Bapak proklamator kita, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno.

etalase kaca di ruang depan

Dimulai dari pintu masuk, ada satu ruangan besar yang berisi etalase kaca dimana barang-barang Bung Karno tertata rapi di dalamnya. Mulai dari biola, ukiran kaki meja, setrikaan, piring, catatan-catatan Ratna sampai surat kawin dan surat cerai Bung Karno dan Inggit Garnasih. 

Bung Karno dan anak-anak di Flores 

Ada satu lukisan di rumah ini yang dilukis sendiri oleh bung Karno. Lukisan Pura Bali, untuk mengenang ibunda Bung Karno, yang berasal dari Bali, Ida Ayu Nyoman Rai.

Lukisan Bung Karno 

 Ada foto-foto potret Bung Karno dan Inggit Garnasih terpajang di rumah.

foto Bung Karno

Di tengah ruangan, ada satu kotak kaca dengan dua tongkat kayu di dalamnya. Di situ dituliskan tongkat yang bermotif polos adalah tongkat yang dipakai Bung Karno saat pergi ke luar kota.

Sementara tongkat dengan kepala monyet, pakai Bung Karno saat bertemu dengan kolonial Belanda.

Katanya, setiap bertemu dengan para penjajah itu, Bung Karno tidak akan membungkukkan badan atau memberi hormat. Dia hanya menganggukkan tongkat kepala monyetnya ke arah mereka dengan maksud menghina atau merendahkan para penjajah. 

Masuk ke bagian tengah rumah ada kamar di sisi kiri dan kanan. Sebelah kiri adalah kamar tidur Ibu Amsi dan Ratna Djuami. Sedang di sisi kanan adalah tidur Bung Karno dan Inggit Garnasih. Tempat tidurnya terbuat dari rangka besi, dipakaikan sprei dan kelambu berwarna putih.

Di bagian belakang rumah, ada ruang semedi dan sholat Bung Karno dan peralatan yang bisa dicoba dapur dan sumu. Konon katanya, di dalam ruangan semedi itu, ada bekas tangan Bung Karno saat sedang beribadah.

sumur dan halaman belakang rumah bung Karno

Ada satu etalase kaca penuh dengan buku-buku Bung Karno.

Rumah yang dibangun pada tahun 1927 ini sudah beberapa kali direnovasi. DIresmikan 16 Mei 154 oleh Bung Karno sendiri, terakhir dilakukan pemugaran yang diresmikan oleh Pak Budiono, Wakil Presiden saat itu, tanggal pada tanggal 1 Juni 2013, perayaan Hari Lahirnya Pancasila.

Benda-benda bersejarah yang pernah dipakai Bung Karno

Ke rumah pengasingan Bung Karno rasanya seperti kembali ke masa lalu, bener-bener masa perjuangan. Mengunjungi rumah pengasingan salah satu proklamator negeri ini, semakin menyadarkan perjuangan para pahlawan harus kita teladani.

Happy travelling

@daisyjuliaaa - she became more, more more love her beautiful country thru all heroes sacrifices. Continue Reading