Ad Code

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Belajar budaya megalitikum di Kampung Bena



Kampung Bena di Bajawa ini adalah kampung megalitikum yang sudah terkenal bahkan hingga mancanegara. Di sini terdapat batu batu megalitikum yang usia nya ribuan tahun. 




Kampung Bena berada langsung di kaki gunung Inerie, zaman dulu, kepercayaan masyarakat menganggap Dewa bersemayam di gunung Inerie.


Ada sekitar 40 rumah adat di kampung ini dari utara ke selatan. Setiap bagian dari rumah adat mempunyai makna filosofis sendiri, yang paling mencolok adalah bagian atap rumah adat.






Pada waktu penjajahan Portugis di pulau Flores, termasuk mengubah kepercayaan penduduk asli. Sekarang penduduk pulau Flores banyak menganut agama Katolik. 






Satu hal yang paling mencolok di kampung Bena dan kampung lain di sekitarnya adalah tanduk kerbau sebagai tanda status sosial. Semakin banyak tanduk kerbau terpasang di depan rumah, artinya semakin tinggi dan semakin dihormati status sang empunya rumah. 






Mata pencarian untuk bapak adalah berladang dan dibantu dengan ibu, bertenun. Kain Bena sering dijadikan oleh-oleh setiap yang berkunjung ke sini. Untuk ikat kepala harganya mulai dari Rp70k, untuk kain bisa Rp500k per lembar tergantung tingkat kerumitan dan bahannya. Kalau pakai bahan pewarna buatan lebih murah daripada benang dengan pewarna alami. 



Jangan lupa untuk menyapa oma dan opa di kampung Bena, mereka baik-baik sekali dan ramah :)











@daisyjuliaaa -  grateful for nice experinces in Bena Village

Post a Comment

0 Comments