Ad Code

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Sesi Sharing Ilmu Foto : Fotografer Arbain Rambey


Haloooo semuaaaa .. kali ini aku pengen sekali menyelesaikan draft ini oleh oleh dari sesi sharing fotografi dari pak Arbain Rambey. Kalau kamu belum kenal .. heehe kita sama-sama belum kenal, makanya yuk kenalaaaan donk hehehe .. bapak Arbain Rambey ini adalah seorang fotografer profesional di Kompas Media. Pak Arbain Rambey, memulai karirnya menjadi fotografer Kompas setelah menamatkan pendidikan Teknik Sipil ITB awal tahun 90'an. Jadi sudah cukup lama sekali dan pastinya pengalaman beliau sangat banyak.


Sharing ini diadakan 25 Desember 2018 kemarin oleh Genpi Sulsel, Genpi itu singkatan dari Generasi pesona indonesia memang mereka ini kerjaanya untuk promosikan pariwisata di Sulawesi Selatan. Tau donk kaaann kalau fotografi dan traveling itu bagaikan pasangan. Tempat bagus tapi tanpa visual agak gimanaaa gitu kalau cuman diceritakan. "because picture describes 1000 words" kalau kata pepatah.



Okeeee deh ... yuk 'kosongkan dulu gelas' nya untuk membaca dongeng dari aku Sharing ilmu fotografi by fotografer Arbain Rambey. 


Sebuah foto yang baik terdiri dari 4 unsur
1. Komposisi 
2. Teknis 
3. Posisi 
4. Moment

Dari keempat ini, kamera zaman sekarang yang semakin canggih, harusnya sisi teknisnya semakin mempermudah. Jadi sebenernya ga ada bangga-bangganya sih kalau sering pake mode manual. Tapi memang sangat baik sekali kalau mengerti konsep dan teknis memotret mode manual di kamera. 

Kalau mau fokus menjadi seorang fotografer, 3 hal yang terpenting dipelajari adalah :
Komposisi, Posisi dan Moment. 

Komposisi itu wajib sekali dipelajari karena kamera tidak bisa menentukan komposisi foto. Harus man behind the camera yang menentukan komposisi foto itu sendiri. 

Posisi fotografer menentukan cerita foto. Di sini seorang fotografer harus wajib dan musti memutar otak dan kreatif untuk menentukan posisi foto. 

"Orang melihat foto mengharapkan pengalaman mata saat melihatnya. 
Jadi kunci untuk membuat foto yang menarik adalah membuat foto yang tidak biasa, tidak seperti mata melihat. Memberi pengalaman mata melihat yang 'Wah' kalau melihat foto Anda. "


Membuat foto yang baik itu bisa 2 hal motifnya : Uang dan informatif
Jadi tugas fotografer adalah menampilkan foto itu sesuai tujuan dari genre foto itu sendiri. 
Contohnya fashion fotografi, semakin kelihatan cantik modelnya dan pakaiannya, foto itu semakin dikenal dan tersebar yang artinya semakin bagus untuk pemasaran fashion itu sendiri. 

Kalau punya banyak stok foto bagus, Foto-fotonya bisa disimpan dan dijual di salestock dot com. 

Memotret itu hanya perlu fokus di 4 hal :

1. Manusia
"Perhatikan posisi matahari saat menotret untuk menghindari bayangan kalau mau meotret manusia . Sebisa mungkin hindari ambil foto jam 12 siang, karena posisi matahari ada di atas kepala. Kalau ada flash bisa, untuk menghindari bayangan di wajah."

2. Landscape
"Untuk Landcape paling bagus momentnya saat Sunset dan sunrise. "

3. Benda Mati
"Mengerti konsep lighting dan bagaimana membuat benda tersebut jadi menarik kalau difoto. "

4. Acara 
"Kalau mau foto budaya, kuncinya di moment, jadi fotografer harus bisa mendapatkan moment saat acara berlangsung. Pastikan kamu punya rundown acaranya "


Q & A Arbain Rambey :

Q : Apa definisi dari foto bagus ?
A : "Foto itu dibagi 3, foto yang indah, foto yang bagus dan foto yang menarik. tapi ini tiga-tiganya itu adalah kata sifat artinya semuanya itu relatif. Ada foto yang indah saja tapi tidak bagus. Sama seperti pertanyaan wanita cantik itu seperti apa sih ??
Ambigu kan jawabannya? Karena setiap orang punya standar masing-masing. "

"Nah jadi jawaban dari pertanyaan foto yang bagus adalah foto yang sesuai target pembuatannya.
Misalnya kamu mau foto makanan. Tugasnya kamu adalah memotret sesuai target untuk membuat orang jadi lapar kalau melihatnya. Mau motret cewek contohnya, gimana caranya supaya cewek yang biasa saja jadi terlihat cantik saat kamu foto.

Jadi sekarang itu kalau mau memotret harus pakai target, kalau kamu ga pakai target, ga akan dapat foto yang bagus.  "


Q : Kamera apa yang bagus buat saya ?
A : Kamera yang terbaik adalah kamera yang kamu punya sekarang. Jadi berhentilah membanding-bandingkan dan fokus berkarya dengan kamera kamu sekarang.

Q : Antara foto dan tulisan mana lebih bagus ?
A : Keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dibanding-bandingkan. Ada hal yang bisa di foto, ada hal ga bisa difoto. Karena tulisan itu verbal, misalnya kamu bertemu seseorang, kamu harus menuliskan namanya. Sedangkan foto itu visual, bagaimana caranya anda menuliskan bagaimana wajah seseorang? Jadi tugasnya kamu sebagai fotografer adalah membuat foto sevisual mungkin. 

Q : Saya masih sering minder kalau hunting foto. Takut kalau dilihatin orang-orang. Ada saran?
A : Motret itu tidak menghina orang. Memotret itu merekam sejarah visual yang tidak terulang. Harusnya kamu bangga. Kamu perlu membuang rasa malu kalau hunting foto. Misalnya nih kamu hunting foto ke pasar. Memangnya kamu selalu diperhatikan orang-orang sekitar ? Enggak kan ? Orang-orang juga ga peduli tampaknya.  Jadi untuk menjadi seorang fotografer, kuncinya dua: CUEK dan jangan GR.



Q : Bagaimana cara supaya foto saya bisa informatif dan eye catching ?
A : Pelajari ilmu EDFAT. Kalau kamu sudah paham konsep EDFAT, kamu akan paham membuat foto yang informatif dan menarik.

**nah ini nihhh .. terus kami semua melihat ke arah Julian, karena di Photoshoot harus selesai tugas EDFAT dari pak kepsek hehe**

Q : Apa perbedaan fotografer profesional dan fotografer karena hobi ?
A : Kamu harus paham kalau menjadi fotografer profesional artinya orang yang mencari makan dari fotografi. Saya seorang fotografer profesional, artinya kalau ga motret saya ga makan. Beda dengan fotografi karena hobi, biasanya suka upgrade gear dan melihat trend. Misalnya sekarang zamannya orang pindah haluan dari DSLR ke Mirorless dan sebentar lagi ke Fullframe. Semakin banyak pilihan.  Kalau profesional, kalau sanggupnya hanya di DSLR, itu tak jadi masalah. yang penting outputnya masih bagus dan layak dipakai. Seorang fotografer profesional akan menghitung kapan balik modalnya kalau upgrade gear, jadi lebih kehitungan matematikanya bukan karena trend.




Q : Saya sering melihat genre foto jurnalistik itu sering menang lomba daripada genre foto lainnya. Apa alasannya? 
A : Foto jurnalistik itu mengandung informasi. Lebih melihat konten, segi teknis nomor 2. Jadi foto jurnalistik itu melihat seberapa kuat informasi di dalamnya. Contohnya, mana lebih kuat informasinya kalau misalnya gelas ini di foto ada ganjanya atau tidak? tentu saja yanga ada informasinya kan? Itu gambarannya.

Kalau untuk menang lomba, sebaiknya kamu mulai googling siapa juri-jurinya, dan lihat kecenderungan genre kesukaan si juri. Saya kira itu hanya masalah selera si juri. 

Q : Pesan Arbain Rambey buat anak-anak muda yang menyukai fotografi 
A : Saya, Arbain Rambey bukanlah lebih pintar daripada kamu, hanya saya lebih tua dari kamu, jadi pengalaman saya lebih banyak. Kuncinya tetap semangat motret dan berkarya!

Terimakasih sharingnya pak Arbain Rambey
Terimakasih Genpi Sulsel

I will upload some good photos at the session with Arbain Rambey. Thankyou for reading :)))

@daisyjuliaaa - wanna be a profesional photografer oneday. Amen

with geng @photoshootmks .. salam 5 jariii hehhehehe :D

Post a Comment

0 Comments