Ad Code

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Q & A fotografi dengan Arbain Rambay

Arbain rambey - fotografer senior Kompas 

Sharing fotografi dengan Arbain Rambey

Q: apa syarat foto menang lomba ?

A : harus bagus indah dan menarik
Bagus itu sesuai maunya panitia.

Indah itu masuk dalam rasa, melihatnya senang, lightingnya bagus.

Menarik ga selalu mudah ini. Contoh memotret Borobudur dari Putuk Setumbu coba cari angle lain. Sebuah foto menjadi menarik karena tidak biasa. Penjurian itu dilakukan oleh manusia jadinya pilihlah angle yang menarik lain dari yang lain.

Kalau ga menarik dan eye catching hanya disortir dan buang fotonya. Contohnya kalau dalam lomba yang submit ada 300-400 foto itu juri masih mungkin lihat satu-satu

Tapi kalo foto yang submit 60ribuan foto perlu usaha supaya bisa menarik mata juri.

Pahami kemauannya panitia. Kalau ga sesuai Thema ya kalah.

Dalam lomba itu ada panitia dan juri lomba. Kalau penjurian itu masuk ke fotografinya.

Butuh foto yang indah dan menarik. Kalau foto udah biasa anglenya bosen lihatnya.
Contoh foto drone yang cuman tinggi aja udah bosan.

Foto-foto yang membahayakan juri dan orang lain itu otomatis kalah dalam sebuah lomba.

Triknya supaya bisa lihat yang disukai Arbain: lihatin saja yang sesuai Arbain cari kompetisi yang pernah beliau jadi jurinya.

Kalau mau ikut lomba harus siap dan tau mengolahnya. Ikut lomba itu harus berani kalah dan menguber hadiah Jadi latihan insting.

Q: Apakah kalau lomba foto upload di Instagram boleh di detik-detik terakhir?

A : Gaya peserta lomba macam-macam yaaa. Kalau sekarang uploadnya awal tapi hastagnya terakhir karena takut dicontek karyanya. Upload di detik-detik terakhir itu tidak selalu menguntungkan. Sebenernya ga ada hubungan dengan penjurian cuman takutnya karena sudah mepet waktu ga diterima jurinya.
Dalam sebuah lomba ada panitia dan juri. Jurilah yang menyeleksi dari segi fotografi dan teknisnya.

Kalau foto yang disubmit ada yang membahayakan juri harus diseleksi dulu.

Q : Kenapa jadi suka foto drone?

A : karena kebutuhan jurnalis. Dulu waktu di Kompas, motretnya pake helikopter. Sekarang kebutuhan untuk high angle sangat tinggi. High angle itu sangat dibutuhkan karena penting buat jurnalis. Ada drone itu sangat membantu sekali. Saya pakai phantom 4 dan phantom 4 pro.

Motret versi Arbain :
- rekaman kota
- human interest
- landscape
- arsitektur

Saya pakai Magic 1 udah cukup buat saya, mau nambah beli Magic 2 buat apa ya. Mavic 1 bisa vertikal soalnya. Kalau traveling bawa lebih dari 1 drone takutnya crash.

Yang buat foto bagus itu ada 2 hal : camera yang bagus dan fotografer yang bagus juga.

Zaman sekarang ga ada kamera jelek. Jadi yaa, fotografer yang harus upgrade skill fotografinya.

Alat itu penting. Kalau alatnya jelek ya fokusnya jelek. Itu membantu kita motret.

Q : gear foto saat travelling ala Arbain ? 

A :  Saya pake mirorless lebih ringan. 1 Body 3 lensa : tele, kit, wide.
Drone Mavic Pro 1, DJI Phantom 4 dan Baterai cadangan.

Saya motret ga bawa lensa terlalu prime. Kecuali Anda dibayar buat cetak kalender ya pake lensa yang prime. Contoh motret Bromo.

Q: Kenapa kalau lomba foto yang sering menang itu yang follwernya banyak?

A: Keunggulan follower tinggi
- Panitia diuntungkan untuk penyebaran butuh klik website.
- Kalau follower tinggi ya pasti orangnya bukan sembarangan. Logikanya dengan follower 10 ribu beda rate-nya dengan follower 20 ribu.

Q : Mana lebih baik foto konsep atau foto moment asli?

A : Dalam jurnalistiknya kamu harus sudah merancang foto sebelum foto itu ada. Sudah ada diimajinasi kamu.

Kalau foto buat lomba, kamu harus sudah siap dengan konsepnya, propertinya.

Q : Bagaimana kalau motret obor ?

A: Motret apapun Googling dulu sebelum eksekusi. Siapa tau ada ide orang lain. Ide itu selalu berkembang. Foto menarik itu selalu masalah ide.

Jadi kalau mau motret obor, Googling dulu foto apa yang sudah beredar, di mana posisi motretnya dan kreatiflah.

Ada 4 hal yang perlu diperhatikan kalau motret.

- Moment
Moment tidak bisa dikoreksi.

- Teknis, bisa disetting Auto apalagi kalau kameranya mahal. Pastinya udah ga nyusahin.

- Posisi
- Komposisi
Posisi dan komposisi yang harus selalu dipikirkan oleh fotografer. Tapi herannya kenapa orang sekarang justru fokusnya di teknis saja.

Foto yang keluar dari kamera adalah foto mentah. Foto auto dan manual .. who cares? Jadi yaaa pakelah autonya supaya mempersingkat waktu berpikir.

Dalam jurnalis salah komposisi, posisi dan moment tidak bisa dikoreksi.

Tidak ada foto yang bagus karena editing. Editing hanya menyempurnakan. Editing itu terbatas.

Q : Apakah foto yang masuk internet itu artinya foto sudah jadi milik umum?

A : Milik umum iya tapi tidak copyrightnya.
Kalau saya upload foto dijadiin wallpaper ya gpp. Tapi kalau dijadiin komersil atau stok foto tentu saja tidak bisa.

Kalau foto saya dicolong, itu artinya foto kamu bagus. Itu kesempatan Anda buat ngetop.

Triks kalau mau upload di internet .. crop sedikit fotonya supaya kamu punya size aslinya.

Foto saya ga dikasih watermark karena itu tergantung selera fotografernya. Tapi kalau mau diwatermark .. pilih yang artistik.

Q : Berapa sekarang stok foto pak Arbain? 

A : Filenya di HDD sudah ratusan Terabyte. Drone sekali flight bisa 16GB full.Footage video itu pasti ada gunanya.

Saya sangat menikmati pencet Shutter ..tapi single Shutter bukan burst.

Q : Berapa standar harga foto di Indonesia? 

A : Untuk cetak kalender rate-nya jangan di bawah 1 juta. Saya pernah jual foto untuk kalender harganya 60juta.

Pernah juga jual foto satuannya 50 ribu x 1000 foto tentang abak-anak yang tidak terlalu komersil.

Q : Gimana cara ngasih harga ?

A : Masalah harga orang selalu bingung 2 hal ini
- mau duit gede
- takut ditolak

Nah masalahnya adalah benturan keduanya. Seninya hidup adalah Anda bisa kasih harga foto Anda. Sekali Anda bilang harga jangan pernah mau ditawar. Contoh : motret harganya 3 juta. Kalau clientnya ga mau ya udah gpp.

Sekali Anda bisa ditawar kapanpun Anda akan ditawar terus. Tiap kali menyebut harga, sebutkan dan jangan turun dari harga kamu. Kalau mau silakan. Kalau kamu ditawar, seumur hidup kamu akan ditawar terus.

Jangan mau turun harga jasa foto 1-3 juta. Di bawah itu Anda ga hargai profesi fotografer.

Jangan nyesal karena nyesal itu buat kamu ga kreatif.

Q : Misalkan udah jual foto, itu berapa lama hak pakenya?

A : Tergantung kontraknya. Ada durasi waktunya. Ada tahunandan ada juga selamanya. Anda harus pegang komitmen. Sekali Anda ga bisa dipercaya, Anda ga akan dipercaya selamanya.

Q : Apakah kamera handphone akan menggantikan kamera ?

A : Menurut saya tidak. Kamera handphone secanggih-canggihnya menangnya di hiresolution dan detail tapi ga bisa tele. Di smartphone kamera itu sebenernya bonus. Smartphone ga punya diagfragma jadi rentan gerakan. Motret pakai smartphone hanya bisa motret yang tenang. Still life.


bersambung ..

@daisyjuliaaa - never ending learning


Post a Comment

1 Comments