"Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau.
Sambung-menyambung menjadi satu itulah Indonesia,
Indonesia tanah airku, aku berjanji padamu.
Menjunjung tanah airku, tanah airku Indonesia "
R - Suharjo
Masih ingatkah penggalan lagu nasional itu? Kalau dulu zaman sekolah, ini lagu yang selalu dinyanyikan setiap tahun saat 17 Agustus, jadi pasti hapal donk, hehehe.
Puji Tuhan Maha Baik, saya punya kesempatan traveling ke kota Banda Aceh dan memberanikan bersama dengan teman-teman menyebrang ke Pulau Weh. OMG Sabang ...... WE MADE IT!
Menapakkan kaki akhirnya di ujung Barat Indonesia. Pulau Weh, kota Sabang guysss wohooooooo. Masih cubit-cubit tanganku, masih ga percaya sudah ke sini wahahahha :D
Titik nol kilometer salah satunya jadi point utama datang ke pulau Weh, tapi ternyata luarbiasaaaa .. pulau ini seperti pulau tersembunyi yang punya banyak tempat-tempat indah.
Sudah ga sabar buat share banyak sekali tempat-tempat cantik di pulau Weh ini.
Throwback to 16 November 2018
Janjian untuk ke Sabang dengan teman-temanku, Nain dan Mira, kita bertemu di Bandara Kuala Namu, Medan. Perjalanan kali ini akan coba via udara dan darat dari dan ke Acehnya.
Pesawat kami mendarat dengan mulus di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh. Setelah ambil bagasi, segera menuju taksi bandara, untuk diantarkan ke pelabuhan Ule Lhee menuju Sabang.
Ada dua cara menuju kota Sabang, dengan kapal cepat dan kapal lambat alias kapal fery.
- Dengan Fastboat, Tiket fastboat nya sudah canggih, dengan kode barcode yang harus discan. Dengan fastboat, perjalanan ke Sabang hanya perlu ditempuh dalam waktu 45 menit. OH ya fasboatnya on time selalu, jadi pastikan kamu tiba di pelabuhan tepat waktu supaya tidak ketinggalan fastboatnya.
- Dengan kapal fery, bisa memuat kendaraan bermotor, waktu tempuhnya 2 jam menuju kota Sabang.
"Helo .. good morning, how are you? Do you want to use scooter ?"
"Hehehehe, aku orang Indonesia bang, Terimakasih sudah ditawarin, tapi kami sudah dapat sewa motornya dengan bang Din" jawabku
Bang Din ini adalah temennya temennya kak Nova yang sudah lama tinggal di Aceh. Kepadanyalah kami bertanya rute-rute untuk explore pulau Weh .. ujung ke ujungnya :D
Wahh, sudah ga sabar buat keliling pulau. Jalanannya sudah sangat mulus dan sepi, api tetap hati-hati pastinya.
Pantai Anoi Hitam
pasir pantai Anoi, Sabang |
Anoi hitam, kenapa ada namanya ada 'hitam' nya yaa, Oh ternyata karena pasir pantainya yang bewarna hitam. Dari sekian banyak pantai di Sabang, hanya pantai ini memang yang pasirnya lain sendiri, bewarna hitam. Dan setelah menyadari fakta tentang pantai ini, aku semakin terkejut kalau pantai ini salah satu pantai terbaik versi majalah Garuda Indonesia, karena keunikannya. Pasir pantainya lebih berat 3x lipat dari pasir pantai pada umumnya, karena memiliki komposisi nikel lebih banyak daripada pasir pantai hitam lainnya.
ItsNain in Anoi beach |
Wah amazinggggg!
Pemandangan di pantai ini syahdu sekali, rasanya pengen berlama-lama, karena anginnya berhembus sepoi-sepoi,
sepi di pantai Anoi Hitam, jadi kaya pantai pribadi |
Berhubung saat kami tiba adalah hari Jumat, tentu saja kami menyemangati teman jalan kami, Nain untuk ikutan shalat Jumat di Sabang. Kapan lagi yaaaa kaaannnnn shalat di Sabang :D
Mesjidnya dekat sekali dengan pantai dengan pemandangan sabana hijau wahh, kami tentu saja foto-foto hahaha
taking some pictures of Mira around the mosque |
Benteng Anoi Itam
Lalu kami berlanjut ke Benteng Anoi dengan peninggalan meriam di masa pendudukan Jepang.
Waaaaaaa, indah sekali pemandangannya. membayangkan gimana dulu tentara Jepang menembakkan meriam ke arah lautan. wihh that would be weird :((
Inframe : Mira dengan Meriam zaman penjajahan Jepang, capture by ItsNain |
jaga kambing with a viewww! |
adem, banyak pohon-pohonnya |
aku sudah pernah ke Benteng Anoi HItam yesss! :D |
Pantai Ujung Karang
Next stop terdekat kita menuju Ujung Karang, tapi seperti kami salah jalan dan berhenti tepat di spot yang ditunjukkan google map tapi tak sesuai harapan, tak mau pusing, kami sekalian saja selfie karena belum ada foto sama sekali sejak tiba hehee
wefieeeee kitaaa Dijeee - Mira - ItsNain |
Kota Sabang
Kemudian kami sampailah di taman Tugu I love Sabang. Sebenernya bukan tugunya yang jadi spot utama tapi view dari tugu menuju lautan karena letaknya di dataran tinggi buat viewnya bagus sekali. Sayang sekali Nain tidak bisa terbangkan drone karena berdekatan dengan pangkalan udara AU di Sabang.
ayeayy we do love Sabang! .. difotoin Itsnain |
Danau Aneuk Laot
Danau Aneuk Laot kemudian kami singgahin. Danau seluas 37,5 km ini punya pemandangan yang sangat sejuk. Hijaaaau, teduh dan damai sekali. Kalau orang lokal biasanya suka mancing sore-sore di danau ini. Hasilnya lumayanlohhhh hehhehe.
memancing ikan view a view, no stress sih pastinya |
Oh ya Danau Aneuk Laot ini adalah sumber air tawar dan air bersih yang digunakan PDAM untuk mengalirkan air bersih di pulau Weh ini.
adem banget ya viewnya |
Kemudian next stop berikutnya adalah Goa Sarang. Dari namanya bisa kita tebak, ada goa dan sarang hewan, nah, sarang hewan ini adalah burung walet.
Goa Sarang
"Ayoo ikut menyebrang saja mb, viewnya seperti Raja Ampat"
Iyaaa, sayang kami tak punya cukup waktu buat ikut menyusuri goa-goa nya. So many good places, so little time .. Kami hanya bisa menikmati dengan swing swing saja di ayunannya hehe
swing swing di goa Sarang. difotoin ItsNain |
Pantai Iboih
Pantai Iboih tempat nongki yang paling menyenangkan, karena pantainya tenang sekali .. ga kelihatannya sih sunrisenya dari sini heheh kaena terhalang bukit, tapi Its Okelah.
depan dermaga Iboih gini aja beningnyaaaaaaa yaa. ga selow .. difotoin kak Nova Maulida |
Kalau malam, enank banget makan malam lanjut nongki di sekitar pantai di sini sampai ngantuk haha, pokoknya cerita sama teman bisa dari A-Z di sini hahaa. Chill bgt vibesnya.
sunrise pagi di pantai Iboih .. difotoin Mira |
a mandatory photo .. difotoin Itsnain |
pantai Iboih yang tenang sekali |
Pantai Sumur Tiga
One of my favorite to chill karena tempatnya seruu .. Pantai Sumur Tiga Kamu pasti suka deh kalau ke pantai ini, pohon - pohon kelapanya so instagramable banget hehe.
spot foto wajib di sumur Tiga .. difotoin Itsnain |
Di sini kami pilih di Freedy cafe, ada penginapanya dan tempatnya okee kalau lihat sunset, sayang sewaktu kami datang, lagi langit mendung.
aerial shoot by Itsnain |
Tugu Nol Kilometer
Kita mulai dari nol yaaaa, hehhehee Ini dia daya tarik utama ke Sabang, walaupun sebenernya secara geografis, pulau Weh bukanlah yang paling ujung, tapi pulau Rondo. Ada banyak pulau-pulau di sekitar Weh ini. Tapi yang berpenduduk itu pulau Weh, jadilah tugu nol kilometer Indonesia ada di pulau ini.
ayeaaayyy, sudah ke titik nol KM .. difotoin ItsNain |
Aku bener-bener menikmati sekali liburan di Sabang, pertama kali lihat itinerarynya, wah banyak sekali yaaa destinasinya, dan ternyataaa berdekatan tempatnya satu dengan yang lain. Kota ini mengingatkan aku akan sebuah lagu,
"karena ku selow, sungguh selow, sangat selow, tetap selow, santai ..santai .. jodoh ga akan ke mana
karena ku selow, sungguh selow, sangat selow, tetap selow, santai ..santai .. kuyakinkan Tuhan kan berikan cinta " ~ Wahyu - Selow
HAHHAHA asli deh, kota Sabang itu superselow banget.. ga ada yang buru-buru plusnya lagi orangnya ramah-ramah, walaupun berada di provinsi Nangroe Aceh Darusalam, tapi pakaian bisa lebih bebas apalagi buat non Muslim seperti saya, jadi ya masih tertutup tapi wajar dan kalau berenang pun .. habis berenang pakai lagi baju panjangnya.
Sunset di titik nol kilometer .. inframe : Mira |
SABANG checklisted! Bener-bener perjalanan yang menyenangkan sekali ke kota ini.
Thankyou yaaa gengsssss , i love youuu all.. huaaaaa seneng sekali
@daisyjuliaaa - collecting some good memories in Sabang
check my other stories In Sabang, #Aceh
0 Comments